weLCome to iKainheRe's hOmepaGe

Open youR mind and iMpROve youR LiFe............
Get infoRmation about aLL heRe.

oPen YouR minD

Jika diRimu tak mampu menJadi beRingin, yanG teGak di kaki bukit,
JadiLah saJa beLukaR yanG teRbaik, yanG tumbuh di tepi danau . . . . .
Jika diRimu tak sanGGup menJadi beLukaR, JadiLah saJa Rumput,
tetapi Rumput yanG mempeRkuat tanGGuL, di pinGGiRan JaLan . . . .
Jika diRimu tak mampu menJadi JaLan Raya, JadiLah saJa JaLan setapak,
tetapi JaLan setapak yanG membawa oRanG ke mata aiR . . .
tidak semua menJadi kapten
tentu haRus aDa awak kapaLnYa . . .
JadiLah saJa diRimu .......... be yOuR seLf..
sebaik-baik daRi diRimu sendiRi ^_^

iKainheRe Tells About Her Self

Kenalin, gw Ika. iKainheRe Just the same with another women. iKainheRe
Hanya ajja gw suka banget bikin orang senyum, ketawa, dengan hidangan yang gw suguhkan.
iKainheRe
Gw sangat menghargai preferen, pendapat, masukan, kritikan, tapi bukan menjudge. iKainheRe
iKainheReJust be my self. Dengan style, brave life, color friends, and dunia gw.iKainheRe
iKainheRe Menjadi seorang penulis yang brave, eksis, dan stylish itu gga gampang, semua dari nol. Contemplative comedy gw pilih buat mewakili apa yang pengen gw sampaikan.
Komedi selalu bisa mengungkapkan apa yang tak bisa kita pahami. iKainheRe
Seperti kata Moliere, “The duty of comedy is to correct men by amusing them.” iKainheRe
Banyak orang yang bilang, penulis yang baik adalah penulis yang punya referensi yang banyak, menurut gw itu bener. Banyak-banyaklah nonton film dan baca buku.
Penulis yang baik juga akan selalu mengadopsi dan mempelajari, tapi tidak pernah mencuri.iKainheRe
Mudah-mudahan gw bisa iKainheRe

November 20, 2008

Pengukuran Kinerja Sektor Publik dengan Menggunakan Balanced Scorecard

Balance Scorecard merupakan salah satu model pengukuran kinerja sebuah organisasi, yang bukan hanya menekankan pada seberapa jauh keberhasilan organisasi dilihat dari segi financial saja, akan tetapi lebih ditekankan pada keseimbangan (Balanced) antara hasil (Result) yang dicapai dengan factor pendorong (Enablers) untuk mencapai hasil tersebut. Balanced Scorecard menggambarkan seperangkat tujuan yang melampaui ukuran keuangan. Para pimpinan sebuah organisasi dapat mengukur seberapa besar berbagai usaha dapat menciptakan nilai bagi para pelanggan atau masyarakat umum pada saat ini dan masa yang akan dating, dan seberapa banyak organisasi harus meningkatkan kapabilitas internal dan investasi di dalam sumber daya manusia, system dan prosedur yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja yang akan dating. Balanced Scorecard mencakup berbagai aktivitas penciptaan nilai yang dihasilkan oleh partisipan organisasi yang memiliki kemampuan dan motivasi tinggi, dan tetap memperhatikan kinerja jangka pendek, yaitu melalui prespektif berbagai factor yang menjadi pendorong tercapainya kinerja financial dan persaingan untuk jangka waktu yang panjang.

Balanced Scorecard bukan hanya sebagai pengukuran kinerja organisasi bisnis atau profit akan tetapi dalam jangka panjang penerapannya dapat digunakan pada organisasi public, baik kinerja dari sisi keuangan (financial) maupun kinerja non keuangan. Ada empat aspek yang terkandung di dalam Balanced Scorecard apabila dihubungkan dengan organisasi public sangat relevan dan memungkinkan untuk diadakan pengukuran. Pertama Aspek Pelayanan, yaitu sejauhmana kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh pemerintah. Kepuasan tersebut dapat diukur dengan jumlah keluhan dan komplain masyarakat terhadap pelayanan public yang diberikan oleh pemerintah melalui aspirasi yang disampaikan masyarakat di DPR/DPRD, di media massa, media elektronik dll. Keluhan tersebut dapat terjadi karena pelayanan yang diberikan belum baik. Seperti 1) Keluhan karena lamanya waktu pelayanan public. 2) Keluhan karena kualitas hasil pelayanan public belum baik dan 3) Bisa juga terjadi karena sikap dan perilaku aparat pelayanan public yang memang belum bagus. Kedua Aspek Bisnis Internal dikaitkan dengan proses internal pada organisasi public, yakni kinerja pegawai, sejauhmana organisasi public mengadakan inovasi, maksimalisasi produk kebijakan dalam pelayanan internal serta interaksi masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan penilaian ini dikaitkan dengan sikap dan perilaku orang atau aparat yang melayani. Ketiga Pembelajaran dan Pertumbuhan di dalam organisasi public mencakup tentang pemberdayaan sumber daya manusia sebagai perangkat dari organisasi public. Pendidikan dan pembelajaran perlu diberikan kepada karyawan agar termotivasi memiliki keahlian dan keterampilan kerja memperbaiki pola kerja, system kerja, sikap dan perilaku di dalam bekerja. Sebab kalau aparat pintar, kualitas pekerjaan baik, waktu pelayanan cepat akan diperoleh penghematan biaya. Kemudian Aspek Keempat adalah Aspek Keuangan/Financial Aspek Kinerja financial merupakan hasil dari suatu proses yang berlanjut karena adanya peningkatan sumber daya yang dimiliki. Dengan adanya pelaksanaan kegiatan atau produk layanan yang baik selanjutnya akan memperoleh hasil respon positif dari masyarakat dalam bentuk pembayaran pajak dan retribusi daerah atau sumber lainnya. Ini adalah hasil akhir sebagai akibat dari tiga aspek berjalan dengan baik. Oleh karena itu keuangan organisasi public yang baik berimplikasi pada kualitas pelayanan, seperti penyerahan produk hasil layanan tepat waktu, kualitas produk/jasa layanan public menjadi lebih baik, kesejahteraan pegawai meningkat dan pegawai termotivasi untuk bekerja lebih baik karena imbalan yang tersedia serta hasil pekerjaan mereka sangat dihargai.

Tujuan penerapan BSC pada pengukuran kinerja organisasi public adalah untuk menyatakan adanya keseimbangan antara berbagai ukuran internal dan eksternal. Untuk ukuran internal atau pihak pemerintah yang mengalokasikan anggaran dan pihak eksternal atau public atau masyarakat penerima manfaat atau pihak yang dilayani dengan menggunakan berbagai ukuran seperti: kecepatan, ketepatan dan kualitas pelayanan di bidang kesehatan, di bidang pendidikan, bidang perhubungan, bidang transportasi, bidang pelayanan administrasi umum kemasyarakatan seperti KTP dan Perizinan termasuk didalam membangun fasilitas public seperti jalan dan gedung. Di Jepang misalnya pelayanan yang diberikan sangat ditentukan oleh jumlah biaya yang disiapkan oleh penerima layanan baik biaya yang dibayarkan oleh Pemerintah maupun yang dibayarkan oleh masyarakat secara langsung. Misalnya kalau kawasan tertentu mau dijaga selama 24 jam atau 12 jam saja bayarannya sudah ditentukan dengan kualitas layanan sesuai dengan pesanan. Demikian juga didalam pengurusan berbagai penyelenggaraan pelayanan public sebagai “corebusiness”, selalu diminta inovasi serta pembelajaran dan pertumbuhan yang menuntut kualitas lebih, sesuai dengan tuntutan dan keinginan masyarakat yang selalu menginginkan kualitas, kecepatan dan ketepatan didalam pelayanan. Selain itu masyarakat sendiri dapat memberikan Reward terhadap organisasi public yang dianggap sangat baik didalam memberi pelayanan kepada masyarakat. Keseimbangan juga dinyatakan untuk semua ukuran hasil yang dicapai oleh organisasi pada masa yang lalu dengan semua ukuran factor pendorong kinerja masa depan organisasi. BSC lebih dari sekedar pengukuran taktis atau operasional tetapi pada organisasi yang inovatif menggunakan scorecard sebagai sebuah system manajemen strategis untuk mengelola strategi jangka panjang organisasi yang menggunakan focus pengukuran kinerja scorecard untuk menghasilkan berbagai proses manajemen penting sebagai berikut : Pertama Memperjelas dan menerjemahkan misi dan strategi organisasi, kedua Mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis, Ketiga Merencanakan dan menetapkan sasaran untuk menyelaraskan berbagai inisiatif organisasi dan Keempat adalah meningkatkan umpan balik dan pembelajaran utamanya didalam membenahi strategis organisasi menuju pelayanan yang lebih baik.

Organisasi sector public adalah organisasi yang mengelola misi dan tanggung jawab yang dibebankan oleh public baik financial maupun non financial. Rangkaian yang saling berkaitan menuntut adanya infrastruktur system pertanggungjawaban kinerja yang memadai namun hal inibelum terbentuk di organisasisektor public di Negara kita. Pertanggungjawaban yang disusun oleh organisasi sektor publik harus nampak dari sisi keuangan maupun non keuangan dan keduanya seyogyanya harus terukur dan dapat diperhitungkan dan dianalisis secara akurat, dengan demikian akan terwujud asas-asas pemerintahan yang baik dengan terwujudnya entitas organisasi sektor publik yang menyiapkan pertanggungjawaban kinerjanya serta dapat diaudit oleh akuntan publik maupun akuntan manajemen. Melalui scorecard organisasi pemerintah atau sektor publik akan mampu menjelaskan misinya kepada masyarakat dan dapat mengidentifikasi indikator kepuasan masyarakat secara lebih transparan, objektif dan terukur serta mampu mengidentifikasi proses kerja dan kwalitas sumber daya manusia yang dibutuhkannya dalam mencapai misi dan strateginya. Sedangkan didalam proses implementasinya, kegiatan yang dilakukan oleh organisasi publik akan dapat menghadirkan suatu sistem manajemen startegik yang berorientasi pada masyarakat.

Robert S. Kaplan dan David P. Norton dalam bukunya Balanced Scorecard Translating Strategy into Action membahas konsep balance scorecard dengan lebih menekankan pada prespektif bisnis. Akan tetapi didalam perkembangannya konsep BSC sudah mulai diimplementasikan kedalam sektor organisasi publik. BSC digunakan sebagai alat manajemen untuk mencapai tujuan yang berbasis pada perencanaan strategis dengan penekanan pada pencapaian tujuan yang berbasis pada visi dan misi organisasi. BSC menterjemahkan visi dan misi kedalam suatu rencana strategik dengan menjabarkan pada empat presfektif yaitu Pertama Presfektif Keuangan, Kedua Presfektif Pelanggan / Masyarakat, Ketiga Proses Internal / Pegawai dan Keempat adalah Pertumbuhan dan Pembelajaran. Dengan BSC data laporan keuangan tetap dipertahankan didalam pengukuran kinerja, dengan demikian keberhasilan dimasa yang akan datang, organisasi harus melakukan investasi pada masyarakat / pelanggan, karyawan, proses teknologi dan inovasi, sebab BSC memberikan tambahan pengukuran terhadap faktor pendorong kinerja dimasa yang akan datang.

BSC yang disusun dengan baik haruslah mencerminkan hubungan sebab akibat yang diperoleh dari strategi yang ditetapkan, yang mencakup estimasi waktu respon dan besarnya hubungan antara pengukuran dalam BSC. Kadang-kadang perusahaan telah melakukan perbaikan pada sektor pendorong kinerja misalnya dengan meningkatkan kemampuan pegawai, ketersediaan, sistem informasi dan pengembangan produk jasa layanan, tetapi gagal memperoleh hasil yang diinginkan. Hal ini memberikan indikasi bahwa teori yang mendasar atau strategi yang ditetapkan mungkin tidak tepat sehingga perlu dicari strategi baru dengan mempelajari hubungan antara pengukuran dan strategi dalam penerapan konsep BSC. Selamat mencoba.

Sumber : Humas DPRD Provinsi Sulsel (Mimbar Aspirasi)
Penulis : Drs. H. Burhanuddin Baharuddin, Msi (Opini)
Posted : [09/06/2006,03:38:28]


iKainheRe

:::: tHe fRienDLy kinDLy cHeeRy giRL ::::

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sertakan juga alamat blog anda dalam komentar anda
atau alamat website anda

TerimaKasih