weLCome to iKainheRe's hOmepaGe

Open youR mind and iMpROve youR LiFe............
Get infoRmation about aLL heRe.

oPen YouR minD

Jika diRimu tak mampu menJadi beRingin, yanG teGak di kaki bukit,
JadiLah saJa beLukaR yanG teRbaik, yanG tumbuh di tepi danau . . . . .
Jika diRimu tak sanGGup menJadi beLukaR, JadiLah saJa Rumput,
tetapi Rumput yanG mempeRkuat tanGGuL, di pinGGiRan JaLan . . . .
Jika diRimu tak mampu menJadi JaLan Raya, JadiLah saJa JaLan setapak,
tetapi JaLan setapak yanG membawa oRanG ke mata aiR . . .
tidak semua menJadi kapten
tentu haRus aDa awak kapaLnYa . . .
JadiLah saJa diRimu .......... be yOuR seLf..
sebaik-baik daRi diRimu sendiRi ^_^

iKainheRe Tells About Her Self

Kenalin, gw Ika. iKainheRe Just the same with another women. iKainheRe
Hanya ajja gw suka banget bikin orang senyum, ketawa, dengan hidangan yang gw suguhkan.
iKainheRe
Gw sangat menghargai preferen, pendapat, masukan, kritikan, tapi bukan menjudge. iKainheRe
iKainheReJust be my self. Dengan style, brave life, color friends, and dunia gw.iKainheRe
iKainheRe Menjadi seorang penulis yang brave, eksis, dan stylish itu gga gampang, semua dari nol. Contemplative comedy gw pilih buat mewakili apa yang pengen gw sampaikan.
Komedi selalu bisa mengungkapkan apa yang tak bisa kita pahami. iKainheRe
Seperti kata Moliere, “The duty of comedy is to correct men by amusing them.” iKainheRe
Banyak orang yang bilang, penulis yang baik adalah penulis yang punya referensi yang banyak, menurut gw itu bener. Banyak-banyaklah nonton film dan baca buku.
Penulis yang baik juga akan selalu mengadopsi dan mempelajari, tapi tidak pernah mencuri.iKainheRe
Mudah-mudahan gw bisa iKainheRe

September 08, 2009

Apa itu Penelitian

Pengantar: Apakah Penelitian itu?—1
PENGANTAR:
APAKAH PENELITIAN
ITU?
Tulisan Asli:
Babbie, Earl. 1989. The Practice of Social Research. Fifth Edition. Wadsworth Publishing Company,
Belmont, California. Hal. 80-82.
Dane, Francis C. 1990. Research Methods. Brooks/Cole Publishing Company, Belmont, California.
Chapter 1: "Introduction", hal. 3-19.
Leedy, Paul D. 1997. Practical Research: Planning and Design. Sixth Edition. Prectice Hall, Upper
Saddle River, New Jersey. Chapter 1: “What Is Research?”, hal. 3-15.
Zeisel, John. 1981. Inquiry By Design: Tools for Environment-Behavior Research. Cambridge
University Press, Cambridge. Chapters 1, 2, 3. Hal. 3-50
Digabung, diterjemahkan, disingkat dan dimodifikasi untuk kepentingan kuliah Metodologi Penelitian di
tingkat program pascasarjana oleh:
Achmad Djunaedi (2000).
Daftar Isi Bab ini: Halaman:
Pengertian yang salah tentang Penelitian 2
Pengertian yang benar tentang Penelitian dan
Karakteristik Proses Penelitian 4
Macam Tujuan Penelitian 5
Hubungan Penelitian dengan Perancangan 8
ata penelitian atau riset dipergunakan dalam pembicaraan sehari-hari untuk melingkup
spektrum arti yang luas, yang dapat membuat bingung mahasiswa—terutama mahasiswa
pascasarjana—yang harus mempelajari arti kata tersebut dengan tanda-tanda atau petunjuk
yang jelas untuk membedakan yang satu dengan yang lain. Dapat saja, sesuatu yang dulunya
dikenali sebagai penelitian ternyata bukan, dan beberapa konsep yang salah tentunya harus
dibuang dan diganti konsep yang benar.
Pada dasarnya, manusia selalu ingin tahu dan ini mendorong manusia untuk bertanya
dan mencari jawaban atas pertanyaan itu. Salah satu cara untuk mencari jawaban adalah
dengan mengadakan penelitian. Cara lain yang lebih mudah, tentunya, adalah dengan
bertanya pada seseorang atau “bertanya” pada buku—tapi kita tidak selalu dapat
mendapat jawaban, atau kita mungkin mendapatkan jawaban tapi tidak meyakinkan.
K
2— Pengantar: Apakah Penelitian itu?
Pengertian penelitian sering dicampuradukkan dengan: pengumpulan data atau
informasi, studi pustaka, kajian dokumentasi, penulisan makalah, perubahan kecil pada
suatu produk, dan sebagainya. Kata penelitian atau riset sering dikonotasikan dengan
bekerja secara eksklusif menyendiri di laboratorium, di perpustakaan, dan lepas dari
kehidupan sehari-hari.
Menjadi tujuan bab ini untuk menjelaskan pengertian penelitian dan
membedakannya dengan hal-hal yang bukan penelitian. Pengertian penelitian yang
disarankan oleh Leedy (1997: 3) sebagai berikut:
Penelitian (riset) adalah proses yang sistematis meliputi pengumpulan dan analisis informasi
(data) dalam rangka meningkatkan pengertian kita tentang fenomena yang kita minati atau
menjadi perhatian kita.
Mirip dengan pengertian di atas, Dane (1990: 4) menyarankan definisi sebagai berikut:
Penelitian merupakan proses kritis untuk mengajukan pertanyaan dan berupaya untuk
menjawab pertanyaan tentang fakta dunia.
Seperti disebutkan di atas, mungkin di masa lalu, kita mendapatkan banyak konsep
(pengertian) tentang penelitian, yang sebagian daripadanya merupakan konsep yang salah.
Untuk memperjelas hal tersebut, di bawah ini dikaji pengertian yang “salah” tentang
penelitian (menurut kita—kaum akademisi).
Pengertian yang salah tentang Penelitian
Secara umum, berdasar konsep-konsep yang “salah” tentang penelitian, maka perlu
digarisbawahi empat pengertian sebagai berikut:
(1) Penelitian bukan hanya mengumpulkan informasi (data)
(2) Penelitian bukan hanya memindahkan fakta dari suatu tempat ke tempat lain
(3) Penelitian bukan hanya membongkar-bongkar mencari informasi
(4) Penelitian bukan suatu kata besar untuk menarik perhatian.
Lebih lanjut kesalahan pengertian tersebut dijelaskan di bawah ini.
1. Penelitian bukan hanya mengumpulkan informasi (data)
Pernah suatu ketika, seorang mahasiswa mengajukan usul (proposal) penelitian
untuk “meneliti” sudut kemiringan sebuah menara pemancar TV di kotanya. Ia mengusulkan
untuk menggunakan peralatan canggih dari bidang keteknikan untuk mengukur kemiringan
menara tersebut. Meskipun peralatannya canggih, tetapi yang ia lakukan sebenarnya
Pengantar: Apakah Penelitian itu?—3
hanyalah suatu survei (pengumpulan data/informasi) saja, yaitu mengukur kemiringan
menara tersebut, dan survei itu bukan penelitian (tapi bagian dari suatu penelitian).
Para siswa suatu SD kelas 4 diajak gurunya untuk melakukan “penelitian” di
perpustakaan. Salah seorang siswa mempelajari tentang Columbus dari beberapa buku.
Sewaktu pulang ke rumah, ia melapor kepada ibunya bahwa ia baru saja melakukan
penelitian tentang Columbus. Sebenarnya, yang ia lakukan hanya sekedar mengumpulkan
informasi, bukan penelitian. Mungkin gurunya bermaksud untuk mengajarkan keahlian
mencari informasi dari pustaka (reference skills).
2. Penelitian bukan hanya memindahkan fakta dari suatu tempat ke tempat lain
Seorang mahasiswa telah menyelesaikan sebuah makalah tugas “penelitian” tentang
teknik -teknik pembangunan bangunan tinggi di Jakarta. Ia telah berhasil mengumpulkan
banyak artikel dari suatu majalah konstruksi bangunan dan secara sistematis melaporkannya
dalam makalahnya, dengan disertai teknik acuan yang benar. Ia mengira telah melakukan
suatu penelitian dan menyusun makalah penelitian. Sebenarnya, yang ia lakukan hanyalah:
mengumpulkan informasi/data, merakit kutipan-kutipan pustaka dengan teknik pengacuan
yang benar. Untuk disebut sebagai penelitian, yang dikerjakannya kurang satu hal, yaitu:
interpretasi data. Hal ini dapat dilakukan dengan cara antara lain menambahkan misalnya:
“Fakta yang terkumpul menunjukkan indikasi bahwa faktor x dan y sangat mempengaruhi
cara pembangunan bangunan tinggi di Jakarta”. Dengan demikian, ia bukan hanya
memindahkan informasi/data/fakta dari artikel majalah ke makalahnya, tapi juga menganalis
informasi/data/fakta sehingga ia mampu untuk menyusun interpretasi terhadap
informasi/data/fakta yang terkumpul tersebut.
3. Penelitian bukan hanya membongkar-bongkar mencari informasi
Seorang Menteri menyuruh stafnya untuk memilihkan empat buah kotamadya (di
wilayah Indonesia bagian timur) yang memenuhi beberapa kriteria untuk diberi bantuan
pembangunan prasarana dasar perkotaan. Stafnya tersebut berpikir bahwa ia harus
melakukan “penelitian”. Ia kemudian pergi ke Kantor Statistik, membongkar
arsip/dokumen statistik kotamadya -kotamadya yang ada di wilayah IBT tersebut. Dengan
membandingkan data statistik yang terkumpul dengan kriteria yang diberi oleh Menteri, ia
berhasil memilih empat kotamadya yang paling memenuhi kriteria-kriteria tersebut. Staf
tersebut melaporkan hasil “penelitiannya” ke Menteri. Sebenarnya yang dilakukan oleh staf
tersebut hanyalah mencari data (data searching, rummaging) dan mencocokknnya
(matching) dengan kriteria , dan itu bukan penelitian.
4. Penelitian bukan suatu kata besar untuk menarik perhatian
4— Pengantar: Apakah Penelitian itu?
Kata “…penelitian” sering dipakai oleh surat kabar, majalah populer, dan iklan
untuk menarik perhatian (“mendramatisir”). Misalnya, berita di surat kabar: “Presiden akan
melakukan penelitian terhadap Pangdam yang ingin ‘mreteli’ kekuasaan Presiden”. Contoh
lain: berita “Semua anggota DPRD tidak perlu lagi menjalani penelitian khusus (litsus)”.
Contoh lain lagi: “Produk ini merupakan hasil penelitian bertahun-tahun” (padahal hanya
dirubah sedikit formulanya dan namanya diganti agar konsumen tidak bosan).
Pengertian yang benar tentang Penelitian dan Karakteristik Proses
Penelitian
Pengertian yang benar tentang penelitian sebagai berikut, menurut Leedy (1997: 5):
Penelitian adalah suatu proses untuk mencapai (secara sistematis dan didukung oleh data)
jawaban terhadap suatu pertanyaan, penyelesaian terhadap permasalahan, atau pemahaman
yang dalam terhadap suatu fenomena.
Proses tersebut, yang sering disebut sebagai metodologi penelitian, mempunyai delapan
macam karakteristik:
1) Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan atau permasalahan.
2) Penelitian memerlukan pernyataan yang jelas tentang tujuan.
3) Penelitian mengikuti rancangan prosedur yang spesifik.
4) Penelitian biasanya membagi permasalahan utama menjadi sub-sub masalah yang lebih
dapat dikelola.
5) Penelitian diarahkan oleh permasalahan, pertanyaan, atau hipotesis penelitian yang
spesifik.
6) Penelitian menerima asumsi kritis tertentu.
7) Penelitian memerlukan pengumpulan dan interpretasi data dalam upaya untuk
mengatasi permasalahan yang mengawali penelitian.
8) Penelitian adalah, secara alamiahnya, berputar secara siklus; atau lebih tepatnya,
helikal—seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Pengantar: Apakah Penelitian itu?—5
Penelitian dimulai dengan
sebuah permasalahan:
sebuah pertanyaan
yang belum terjawab
di pikiran peneliti
Penelitian melihat tujuan
dalam suatu
pernyataan permasalahan
Penelitian membagi permasalahan
menjadi sub-sub permasalahan
yang lebih dapat dikelola.
Setiap sub permasalahan mencari
petunjuk melalui pertanyaan
penelitian yang spesifik atau
hipotesis yang sesuai.
Penelitian mengajukan
solusi sementara terhadap
permasalahan penelitian
melalui hipotesis
yang sesuai.
Hipotesis tersebut
mengarahkan peneliti
dalam mengumpulkan data.
Penelitian mencari data
diarahkan oleh hipotesis dan
dibimbing oleh permasalahan.
Data dikumpulkan dan
diorganisasikan.
Penelitian menginterpretasikan
arti data, yang mengarah pada
pengatasan permasalahan, yaitu
memberi konfirmasi atau menolak
hipotesis dan/atau memberi
jawaban terhadap permasalahan
yang memulai penelitian itu.
Penelitian
berbentuk
proses
siklis
1
2
4 3
5
6
Penelitian menahan sementara hipotesis atau pertanyaan sampai
semua data terkumpul dan dinterpretasikan. Setelah itu,
hipotesis didukung atau ditolak; pertanyaan secara memadai
terjawab atau tidak.
Gambar 1: Siklus penelitian
(sumber: Leedy, 1997: 10, Fig. 1.1)
Macam Tujuan Penelitian
Seperti dijelaskan di atas, penelitian berkaitan dengan pertanyaan atau keinginan
tahu manusia (yang tidak ada hentinya) dan upaya (terus menerus) untuk mencari jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dengan demikian, tujuan terujung suatu penelitian
adalah untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan menemukan jawaban-jawaban
terhadap pertanyaan penelitian tersebut. Tujuan dapat beranak cabang yang mendorong
penelitian lebih lanjut. Tidak satu orangpun mampu mengajukan semua pertanyaan, dan
6— Pengantar: Apakah Penelitian itu?
demikian pula tak seorangpun sanggup menemukan semua jawaban bahkan hanya untuk
satu pertanyaan saja. Maka, kita perlu membatasi upaya kita dengan cara membatasi
tujuan penelitian. Terdapat bermacam tujuan penelitian, dipandang dari usaha untuk
membatasi ini, yaitu:
1) eksplorasi (exploration)
2) deskripsi (description)
3) prediksi (prediction)
4) eksplanasi (explanation) dan
5) aksi (action).
Penjelasan untuk tiap macam tujuan diberikan di bawah ini. Tapi perlu kita ingat bahwa
penentuan tujuan, salah satunya, dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengethaun yang terkait
dengan permasalahan yang kita hadapi (“state of the art”). Misal, bila masih “samarsamar”,
maka kita perlu bertujuan untuk menjelajahi (eksplorasi) dulu. Bila sudah pernah
dijelajahi dengan cukup, maka kita coba terangkan (deskripsikan) lebih lanjut.
1. Eksplorasi
Seperti disebutkan di atas, bila kita ingin menjelajahi (mengeksplorasi) suatu topik
(permasalahan), atau untuk mulai memahami suatu topik, maka kita lakukan penelitian
eksplorasi. Penelitian esplorasi (menjelajah) berkaitan dengan upaya untuk menentukan
apakah suatu fenomena ada atau tidak. Penelitian yang mempunyai tujuan seperti ini dipakai
untuk menjawab bentuk pertanyaan “Apakah X ada/terjadi?”. Contoh penelitian sederhana
(dalam ilmu sosial): Apakah laki-laki atau wanita mempunyai kcenderungan duduk di bagian
depan kelas atau tidak? Bila salah satu pihak atau keduanya mempunyai kecend erungan itu,
maka kita mendapati suatu fenomena (yang mendorong penelitian lebih lanjut). Penelitian
eksplorasi dapat juga sangat kompleks.
Umumnya, peneliti memilih tujuan eksplorasi karena tuga macam maksud, yaitu: (a)
memuaskan keingintahuan awal dan nantinya ingin lebih memahami, (b) menguji kelayakan
dalam melakukan penelitian/studi yang lebih mendalam nantinya, dan (c) mengembangkan
metode yang akan dipakai dalam penelitian yang lebih mendalam. Hasil penelitian
eksplorasi, karena merupakan penelitian penjelajahan, maka sering dianggap tidak
memuaskan. Kekurang-puasan terhadap hasil penelitian ini umumnya terkait dengan
masalah sampling (representativeness)—menurut Babbie 1989: 80. Tapi perlu kita sadari
bahwa penjelajahan memang berarti “pembukaan jalan”, sehingga setelah “pintu terbuka
lebar-lebar” maka diperlukan penelitian yang lebih mendalam dan terfokus pada sebagian
dari “ruang di balik pintu yang telah terbuka” tadi.
2. Deskripsi
Pengantar: Apakah Penelitian itu?—7
Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau
membedakannya dengan fenomena yang lain. Sebagai contoh, meneruskan contoh pada
bahasan penelitian eksplorasi di atas, yaitu misal: ternyata wanita lebih cenderung duduk di
bagian depan kelas daripada laki-laki, maka penelitian lebih lanjut untuk lebih memerinci:
misalnya, apa batas atau pengertian yang lebih tegas tentang “bagian depan kelas”? Apakah
duduk di muka tersebut berkaitan dengan macam mata pelajaran? tingkat kemenarikan guru
yang mengajar? ukuran kelas? Penelitian deskriptif menangkap ciri khas suatu obyek,
seseorang, atau suatu kejadian pada waktu data dikumpulkan, dan ciri khas tersebut
mungkin berubah dengan perkembangan waktu. Tapi hal ini bukan berarti hasil penelitian
waktu lalu tidak berguna, dari hasil-hasil tersebut kita dapat melihat perkembangan
perubahan suatu fenomena dari masa ke masa.
3. Prediksi
Penelitian prediksi berupaya mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang
memungkinkan kita berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui
(berdasar) hal yang lain (Y). Prediksi sering kita pakai sehari-hari, misalnya dalam menerima
mahasiswa baru, kita gunakan skor minimal tertentu—yang artinya dengan skor tersebut,
mahasiswa mempunyai kemungkinan besar untuk berhasil dalam studinya (prediksi
hubungan antara skor ujian masuk dengan tingkat keberhasilan studi nantinya).
4. Eksplanasi
Penelitian eksplanasi mengkaji hubungan sebab-akibat diantara dua fenomena atau
lebih. Penelitian seperti ini dipakai untuk menentukan apakah suatu eksplanasi (keterkaitan
sebab-akibat) valid atau tidak, atau menentukan mana yang lebih valid diantara dua (atau
lebih) eksplanasi yang saling bersaing. Penelitian eksplanasi (menerangkan) juga dapat
bertujuan menjelaskan, misalnya, “mengapa” suatu kota tipe tertentu mempunyai tingkat
kejahatan lebih tinggi dari kota-kota tipe lainnya. Catatan: dalam penelitian deskriptif hanya
dijelaskan bahwa tingkat kejahatan di kota tipe tersebut berbeda dengan di kota-kota tipe
lainnya, tapi tidak dijelaskan “mengapa” (hubungan sebab-akibat) hal tersebut terjadi.
8— Pengantar: Apakah Penelitian itu?
5. Aksi
Penelitian aksi (tindakan) dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan
penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak sesuatu. Penelitian ini
umumnya dilakukan dengan eksperimen tidakan dan mengamati hasilnya; berdasar hasil
tersebut disusun persyaratan solusi. Misal, diketahui fenomena bahwa meskipun suhu udara
luar sudah lebih dingin dari suhu ruang, orang tetap memakai AC (tidak mematikannya).
Dalam eksperimen penelitian tindakan dibuat berbagai alat bantu mengingatkan orang
bahwa udara luar sudah lebih dingin dari udara dalam. Ternyata dari beberapa alat bantu,
ada satu yang paling dapat diterima. Dari temuan itu disusun persyaratan solusi terhadap
fenomena di atas.
Hubungan Penelitian dengan Perancangan
Hasil penelitian, antara lain berupa teori, disumbangkan ke khazanah ilmu
pengetahuan, sedangkan ilmu yang ada di khazanah tersebut dimanfaatkan oleh para
perancang/perencana/pengembang untuk melakukan kegiatan dalam bidang keahliannya.
Menurut Zeisel (1981), perancangan mempunyai tiga langkah utama, yaitu: imaging,
presenting dan testing, sedangkan imaging dilakukan berdasar empirical knowledge.
Perancangan/perencanaan/pengembangan, selain menggunakan pengetahuan dari khazanah
ilmu pengetahuan, juga mempertimbangkan hal-hal lain, seperti estetika, perhitungan
ekonomis, dan kadang pertimbangan politis, dan lain-lain. Terhadap hasil
perencanaan/perancangan/pengembangan juga dapat dilakukan penelitian evaluasi yang
hasilnya juga akan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.

iKainheRe

:::: tHe fRienDLy kinDLy cHeeRy giRL ::::

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sertakan juga alamat blog anda dalam komentar anda
atau alamat website anda

TerimaKasih