weLCome to iKainheRe's hOmepaGe

Open youR mind and iMpROve youR LiFe............
Get infoRmation about aLL heRe.

oPen YouR minD

Jika diRimu tak mampu menJadi beRingin, yanG teGak di kaki bukit,
JadiLah saJa beLukaR yanG teRbaik, yanG tumbuh di tepi danau . . . . .
Jika diRimu tak sanGGup menJadi beLukaR, JadiLah saJa Rumput,
tetapi Rumput yanG mempeRkuat tanGGuL, di pinGGiRan JaLan . . . .
Jika diRimu tak mampu menJadi JaLan Raya, JadiLah saJa JaLan setapak,
tetapi JaLan setapak yanG membawa oRanG ke mata aiR . . .
tidak semua menJadi kapten
tentu haRus aDa awak kapaLnYa . . .
JadiLah saJa diRimu .......... be yOuR seLf..
sebaik-baik daRi diRimu sendiRi ^_^

iKainheRe Tells About Her Self

Kenalin, gw Ika. iKainheRe Just the same with another women. iKainheRe
Hanya ajja gw suka banget bikin orang senyum, ketawa, dengan hidangan yang gw suguhkan.
iKainheRe
Gw sangat menghargai preferen, pendapat, masukan, kritikan, tapi bukan menjudge. iKainheRe
iKainheReJust be my self. Dengan style, brave life, color friends, and dunia gw.iKainheRe
iKainheRe Menjadi seorang penulis yang brave, eksis, dan stylish itu gga gampang, semua dari nol. Contemplative comedy gw pilih buat mewakili apa yang pengen gw sampaikan.
Komedi selalu bisa mengungkapkan apa yang tak bisa kita pahami. iKainheRe
Seperti kata Moliere, “The duty of comedy is to correct men by amusing them.” iKainheRe
Banyak orang yang bilang, penulis yang baik adalah penulis yang punya referensi yang banyak, menurut gw itu bener. Banyak-banyaklah nonton film dan baca buku.
Penulis yang baik juga akan selalu mengadopsi dan mempelajari, tapi tidak pernah mencuri.iKainheRe
Mudah-mudahan gw bisa iKainheRe

Desember 19, 2009

TEKANAN ANGGARAN WAKTU PADA PERILAKU MENGURANGI KUALITAS AUDIT, SELF EFFICIACY, DAN TASK COMPLEXITY SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

TEKANAN ANGGARAN WAKTU PADA PERILAKU MENGURANGI KUALITAS AUDIT, SELF EFFICIACY, DAN TASK COMPLEXITY SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI


Peran auditor sebagai pihak yang independen sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis mengingat semakin meningkatnya kebutuhan jasa audit seiring dengan perkembangan pasar modal dan pertumbuhan bisnis. Auditor harus mempertanggungjawabkan kepercayaan yang diberikan secara profesional dengan memberikan hasil audit yang tepat waktu dan berkualitas. Berbagai penelitian seputar identifikasi adanya tipe-tipe perilaku disfungsional auditor, menganggap perilaku tersebut sangat berhubungan dengan anggaran waktu, dan menganggap perilaku tersebut sangat berhubungan dengan anggaran waktu dan sistem pengendalian secara keseluruhan (Otley et al. 1996). Penelitian yang menunjukkan bahwa perilaku disfungsional auditor diukur berdasarkan anggaran yang ketat pada tingkat yang berbeda (Kelley dan Margheim 1990).
Penyebab tekanan anggaran waktu adalah adanya persaingan antar kantor akuntan publik (KAP), yang menyebabkan pula penurunan fee yang berakibat pemendekan anggaran waktu guna menyeimbangkan biaya pengendalian dan keefektifan tugas audit. Tekanan anggaran waktu dapat membahayakan kualitas audit. Persaingan antar KAP juga menimbulkan dilema inherent cost dengan standar kualitas audit. Hambatan yang dihadapi KAP adalah standar profesional dan kewajiban mengarahkan auditor pada level kualitas yang tinggi, kos yang berdampak pada penurunan kualitas audit. Manfaat anggaran waktu adalah membantu KAP dalam perencanaan, pengalokasian personil, evaluasi audit, penetapan fee, dan pengefisienan kerja dari tiap tahapan audit.
Penelitian Kelley dan Seiler (1992) menunjukkan kriteria penting untuk memperoleh peringkat yang baik adalah pencapaian anggaran waktu. Penelitian Braun (2000) mengatakan bahwa pengaruh negatif dari munculnya perilaku yang mengancam kualitas audit adalah menurunnya tingkat pendeteksian dan penyelidikan aspek kualitatif salah saji, sedangkan menurut Kelley dan Margheim (1992), pengaruh negative itu adalah gagal meneliti prinsip akuntansi dan me-review dokumen secara dangkal, menerima penjelasan klien yang lemah dan mengurangi pekerjaan pada salah satu langkah audit di bawah tingkat yang diterima.

REVIEW LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Tekanan Anggaran Waktu Otely, et al. (1996) mengatakan bahwa peningkatan persaingan diantara KAP telah meningkatkan tekanan agar mengurangi besarnya fee audit. Alderman dan Deitrick (1982) mengatakan penetapan anggaran waktu sangat membantu KAP dalam perencanaan, pengalokasian personil, pengevaluasian audit, penentuan fee, dan pengefisienan kinerja dari tiap tahapan audit. Solomon dan Brown (1992) mengatakan literatur audit membedakan antara time budget pressure dan time deadline pressure dimana tekanan anggaran waktu muncul karena kebutuhan untuk menyelesaikan tugas audit berdasarkan waktu tertentu, dan karena jumlah waktu dialokasikan manajemen KAP untuk menyesuaikan tugas audit.
Perilaku Penurunan Kualitas Audit
Riyadeni (2003) mengatakan bahwa kualitas pekerjaan auditor berhubungan dengan kualifikasi keahlian, ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan dengan kualifikasi keahlian, ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan, kecukupan bukti pemeriksaan yang digunakan untuk mendukung pendapat auditor dan sikap independensinya terhadap klien. Khomsiyah dan Indriantoro (1998) mebunjukkan bahwa auditor harus mempertahankan integritas dan objektivitas dalam melaksanakan tugas, bertindak jujut dan tegas, tanpa pretensi, bertindak adil tanpa dipengaruhi tekanan atau pihak tertentu.
Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dan Penurunan Kualitas Audit
Otley et al. (1996) mengatakan bahwa peningkatan persaingan yang ketat dalam jasa audit berdampak pada penurunan anggaran waktu yang diikuti peningkatan tekanan untuk mengurangi besar fee audit yang berakibat menurunnya kualitas audit. Kelley dan Margheim (1992) menemukan bahwa tekanan fee memberikan insentif bagi para auditor untuk menekankan pada pengendalian biaya yang dihasilkan dalam bentuk anggaran waktu yang berkurang dan kualitas audit yang lebih rendah. Dezoort (2002) membedakan tekanan anggaran waktu menjadi dua yaitu time deadline pressure dan time budget pressure.
Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dan Self Time Efficacy dengan Perilaku Penurunan Kualitas Audit
Kreiler dan Kinicki (2001) mengatakan bahwa self-efficacy muncul secara lambat laun melalui pengamalan kemampuan-kemampuan kognitif, sosial, bahaya, dan atau fisik yang rumit. Bandura (1988) mengatakan self-efficacy bersumber dariteori belajar sosial yang menekankan hubungan kausal timbal balik antara faktor lingkungan, perilaku, dan faktor personal yang saling berkaitan. Bandura san Achunk (1999) menemukan adanya hubungan yang signifikan antara persepsi individu mengenai efikasi dirinya dengan persepsi dalam berbagai performasi individu tersebut. Prost dan Koesler (1998) mengatakan bahwa teori self-efficacy menyediakan kerangka konseptual untuk digunakan pada studi keperilakuan untuk memahami perilaku dan untuk menjelaskan keberhasilan individu atau kelompok dalam pencapaian tujuan. Coram et al. (2004) menjelaskan bahwa stress dalam pekerjaan membawa pengaruh pada psikis, fisik, dan perubahan perilaku negatif pada individu dan karyawan. Hipotesis pertama adalah "interaksi antara tekanan anggaran waktu dengan self-efficacy akan mempengaruhi perilaku penurunan kualitas audit."
Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dan Kompleksitas Tugas dengan Perilaku Penurunan Kualitas Audit
Cheng et al. (2001) menunjukkan jika tugas lebih kompleks, outcomes akan semakin jauh dari yang diharapkan. Boner (1994) membedakan kompleksitas tugas ke dalam high complexity dan low complexity. Ada tiga alasan kompleksitas tugas perlu diperiksa dalam situasi audit. Ton et al. (t002) dan Boner (1994) menunjukkan bahwa kinerja secara umum menurun jika kompleksitas tugas meningkat. Hipotesis kedua adalah "interaksi antara tekanan anggaran waktu dengan kompleksitas tugas akan mempengaruhi perilaku penurunan kualitas audit.

Penelitian ini menggunakan metode survey dengan menyebarkan kuisioner kepada responden potensial agar diperoleh data valid dan hasil yang signifikan. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, semua sampel yang berkaitan dengan objek penelitian untuk dijadikan sampel. Sampelnya adalah auditor senior dan/atau yang memiliki masa kerja minimal dua tahun (auditor KAP yang ada di Jakarta, Yogyakarta, Solo, dan Surabaya yang ada di buku directory Ikatan Akuntan Indonesia). Pengumpulan data dilakukan melalui jasa pos dengan menyebar kuisioner pada responden potensial. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh tekanan anggaran waktu terhadap perilaku mengurangi kualitas audit, yang dimoderasi oleh self-efficacy dan kompleksitas tugas.
Data yang terkumpul dilakukan analisis dengan metode regresi berganda. Responden yang digunakan dalam analisa sebanyak 117 responden. Hasil penelitian ini secara empiris menujukkan bahwa interaksi antara tekanan anggaran waktu dengan self-efficacy dapat mempengaruhi perilaku mengurangi kualitas audit. Hal ini berarti secara empiris self-efficacy yang dimiliki oleh auditor dapat berperan sebagai variabel pemoderasi dalam hubungan antara tekanan anggaran waktu dan perilaku penurunan kualitas audit. Demikian juga dalam pengujian hipotesis dua hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu instrumen yang digunakan mengacu pada pengukuran diri sendiri dalam pengukuran variabel-variabel memungkinkan kecenderungan para responden dalam menjawab kuisioner lebih tinggi dari sebenarnya, tidak adanya identifikasi variabel team-efficacy sebagai variabel pemoderasi, sedangkan pekerjaan audit tidak dilakukan secara individu, umumnya dilakukan satu tim. Dalam penelitian selanjutnya hendaknya lebih berhati-hati dalam memilih responden.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sertakan juga alamat blog anda dalam komentar anda
atau alamat website anda

TerimaKasih