Facebook, dulunya hanya dibuat sebagai jaringan pertemanan kalangan kampus Harvard, pembuatnya adalah Mark Zuckerberg. Nama Facebook diambil dari nama buku daftar anggota komunitas dalam satu kampus. Mark Elliot Zuckerberg dilahirkan di Dobb Ferry, Westchester County, New York pada 14 Mei 1984. Di Harvard ia mengambil jurusan psikologi walaupun tidak sampai tamat. Mempunyai kekayaan US$ 1,5 milyar (sekitar Rp 16,5 triliun), ranking ke-785 orang terkaya di dunia versi majalah Forbes 2008. Majalah ini menobatkan Zuckerberg sebagai “The Youngest Self-Made Billionaire on the Planet”, Anak muda terkaya di dunia dari hasil keringatnya sendiri. Jumlah uang yang sangat besar untuk uang jajan anak berumur 24 tahun.
Mengetahui Facebook mampu menjadi magnet yang kuat yang menarik banyak orang untuk bergabung, Zuckerberg memlih Drop Out untuk menekuni bisnisnya. Bersama kawan-kawannya, Facebook secara serius disiapkan untuk mendunia. Sampai akhir 2008, diklaim lebih dari 150 juta orang menjadi anggota Facebook. Pasar yang sangat potensial bagi pemasang iklan, suatu pertumbuhan yang luar biasa dimana pertumbuhan oplah koran kertas cenderung menurun terus.
Jumlah anggota Facebook yang sangat banyak menjadikan tambang emas yang menggiurkan, Mark dan kawan-kawannya menangkap peluang bisnis yang besar. Facebook memperoleh dana pertamanya dari pendiri Paypal sebesar USD 500.000. Setelah melebihi 1 juta anggota, Facebook mengajak Accel Partners, perusahaan modal ventura untuk membiayai pengembangannya, dana yang ditanamkan sebesar USD12,7 juta. Sampai desember 2005, anggotanya telah mencapai 5,5 juta orang. Partner berikutnya adalah Grylook Partners dan Meritech Capital Partners sebesar USD25 juta.
Deal yang cukup spektakuler datang dari Microsoft, USD240 juta hanya untuk 1,6 persen saham Facebook. Artinya, dari penjualan saham ini kapitalisasi Facebook sama dengan USD 15 milyar atau Rp 165 trilyun, bandingkan dengan kapitalisasi PT Telkom sebesar Rp 123,5 trilyun. Para investor sepertinya jor-joran mendanai Facebook, disebut-sebut Li Kas-hing, Viacom, Yahoo dan Google berebut menawar saham Facebook. Sejauh ini, Zuckerberg mengatakan Facebook tidak akan dijual.
Markas besar Facebook lebih mirip asrama mahasiswa. Para pegawai yang setiap hari mendapat jatah makan gratis, bekerja sambil melakukan kegiatan favortinya. Ada yang bermain gitar, bersepeda, main pesawat kontrol, atau bergoyang ditemani musik racikan seorang disc jokey (DJ). Mereka juga tak perlu berpakain rapi. Celana pendek dan sandal adalah kostum favorit mereka di kantor. Zuckerberg mengaku ogah suasana kantor yang terlalu formal. Dengan kekayaan yang berlebih, Zuckerberg lebih memilih tinggal di kos-kosanm satu meja dan satu kursi, kasur diletakkan di lantai. Pulang pergi kantor juga naik sepeda ontel atau berjalan kaki. (dikutip dari Iklan Pos Edisi Februari 2009)
Nah itu adalah inspirasi dari Mark, sekarang bagaimana dengan kita?
:::: tHe fRienDLy kinDLy cHeeRy giRL ::::